Kisah ini bermula dari seorang Eyang a.k.a mamah mertua yang kangen sama cucu-cucu nya yang sejak tahun lalu udah ga bisa ditengokin via bus Budiman (Ciamis - Depok). Kini, beliau harus punya buku ijo berlambang garuda terlebih dahulu jika hendak bersua. Yang dimaksud paspor lho ya bukan buku nikah, hehehe. Sebagai menantu baru yang baik ๐, kudu pake harus nolongin si mamah urus ini dan itu, juga anter ke kantor imigrasi. Berhubung domisili di Depok, maka di antarkeun lah ke imigrasi Depok. Namun, sungguh memang belum berjodoh, gagal karena dokumen pendukungnya tidak cocok satu sama lain. Jadi di surat nikahnya tertera usia saat menikah bukan tanggal-bulan-tahun lahir. Maklum lah, KUA jaman baheula๐ Meski kemarin gagal, kita tidak menyerah, karena yakin kegagalan adalah awal dari keberhasilan (apa dah, hahahaha ๐) Usaha selanjutnya, coba di imigrasi Jaksel yang ternyata jauh lebih mudah, nyaman dan berkesan, hehehehe. Alhamdulillah, beberapa hari kemudian berhasil
Belajar dari Hidup, Hidup Untuk Belajar